Blog Gizi dan Kesehatan

it's about your everyday life.
Your Ad Here

Panduan untuk menyiapkan dan menyajikan susu formula  

Cara membersihkan dan sterilisasi peralatan

1. Cuci tangan dengan sabun sebelum membersihkan dan mensterilkan peralatan minum bayi.
2. Cuci semua peralatan (botol, dot, sikat botol dan sikat dot) dengan air bersih yang mengalir.
3. Gunakan sikat botol dan sikat dot untuk membersihkan bagian dalam botol dan dot agar sisa susu yang melekat bisa dibersihkan.
4. Bilas botol dan dot dengan air bersih yang mengalir.
5. Bila menggunakan alat sterilisator buatan pabrik, ikuti petunjuk yang tercantum dalam kemasan.
6. Bila sterilisasi dengan cara direbus :
a. Botol harus terendam seluruhnya sehngga tidak ada udara di dalam botol;
b. Panci ditutup dan dibiarkan sampai mendidih selama 5 - 10 menit;
c. Panci biarkan tertutup, biarkan botol dan dot di dalamnya sampai segera akan digunakan
7. Cuci tangan dengan sabun sebelum mengambil botol dan dot.
8. Bila botol tidak langsung digunakan setelah direbus:
a. Botol harus disimpan di tempat yang bersih dan tertutup;
b. Dot dan penutupnya terpasang dengan baik.

Cara menyiapkan dan menyajikan susu formula

1. Bersihkan permukaan meja yang akan digunakan untuk menyiapkan susu formula.
2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan.
3. Rebus air minum sampai mendidih selama 10 menit dalam ketel atau panci tertutup.
4. Setelah mendidih, biarkan air tersebut di dalam panci/ketel tertutup selama 10 - 15 menit agar suhunya turun menjadi di atas 70oC.
5. Tuangkan air tersebut (suhunya di atas 70oC) sebanyak yang dapat dihabiskan oleh bayi (jangan berlebihan) ke dalam botol susu yang telah disterilkan.
6. Tambahkan bubuk susu sesuai takaran yang dianjurkan pada label dan sesuai kebutuhan bayi. 7. Tutup kembali botol susu dan kocok sampai susu larut dengan baik.
8. Dinginkan segera dengan merendam bagian bawah botol susu di dalam air bersih dingin, sampai suhunya sesuai untuk diminum (dicoba dengan meneteskan susu pada pergelangan tangan, akan terasa agak hangat, tidak panas).
9. Sisa susu yang telah dilarutkan dibuang setelah 2 jam.


Sumber: www.pom.go.id

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Kurang Tidur dan Obesitas  

Pernahkah anda mendengar orang yang mengatakan kepada anda bahwa terlalu banyak tidur bisa membuat anda gemuk? mungkin sepanjang hidup anda, anda sering mendengar kalimat tersebut dan anda setuju dengan hal tersebut. Namun pernahkah anda berpikir bahwa, waktu tidur yang sedikit juga dapat mengakibatkan anda gemuk (obesitas)? Woow...jika anda terkejut, maka anda tidak sendirian.

Penelitian selama tahun 2001-2003 pada 3500 orang dewasa di Spanyol membuktikan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 5 jam sehari mempunyai kecenderungan untuk bertambah gemuk (obesitas; BMI >30) dibandingkan dengan orang yang cukup tidurnya (7 jam sehari). Bahkan resiko anda untuk menjadi gemuk dengan tidur <5>35) juga lebih besar. Pada severe obesity, resiko terkena berbagai jenis penyakit degeneratif dan penyakit lainnya cukup tinggi.

Jika anda wanita dewasa dan waktu tidur anda <>5kg dibandingkan dengan wanita dewasa yang tidurnya cukup (7 jam sehari).

Jadi, mulai sekarang istirahatlah yang cukup, tidur 7 jam sehari, jangan kurang jangan lebih.

Sumber: http://www.ajcn.org/cgi/content/abstract/87/2/310

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

Faddy Eating  

Pernahkah anak anda hanya ingin memakan makanan tertentu saja, dan makanan yang ia inginkan merupakan makanan yang memang sedang populer? Jika ya, maka itu dinamakan faddy eating. Hal ini wajar, karena pada dasarnya anak bersifat meniru dan mencontoh lingkungan sekitarnya. Iklan makanan fast food dan trend makanan cepat saji di televisi yang cukup menarik, membuat anak kita ingin menyantap makanan tersebut berulang-ulang.

Kadang kita sebagai orang tua khawatir, karena pada faddy eating anak hanya mau mengkonsumsi makanan tertentu saja. Hal ini tidaklah perlu terlalu dicemaskan. Pada suatu saat anak pasti akan bosan jika beberapa lama tidak mendapatkan aneka ragam menu. Yang penting ketika tengah menyukai makanan tertentu, imbangi dengan kelengkapan gizi dari sumber lain. Janganlah bosan memberikan alternative lain, biarpun dia hanya mau menu tertentu.

Satu hal perlu dicamkan, penolakan tak selamanya berarti dia tidak akan mau memakan suatu makanan. Sebaiknya makanan yang sama dicoba disajikan dengan penampilan yang berbeda. Sayuran yang ditolak bisa disajikan secara lain dengan mencampurkannya pada sumber protein, misalnya ayam isi sayuran, nugget isi sayuran dan lain-lain. Jika suatu waktu anak menolak daging, cari alasannya. Yang Mungkin karena rasanya, atau karena ada seratnya. Meskipun bisa diganti dengan ayam, ikan, telur dan lain sebagainya, perlu dipertimbangkan bahwa selain seumber protein, daging juga mengandung zat besi, vitamin B dan lain-lain. Bagaimanapun daging tetap harus diberikan.

Strategi menanggulangi anak yang menolak makanan:

  • Batasi makanan selingan yang mengandung kalori kosong. Sebagai selingan, berikan buah atau makanan lain yang gizinya lengkap
  • Kalau anak menolak sayuran, berikan dalam bentuk blender dicampur dengan lauk atau jajanan (selingan)
  • Belilah makanan yang memang disenangi anak
  • Sangat penting untuk memperkenalkan aneka makanan yang bisa diterima sesuai usianya sejak dini
  • Makanan baru bisa diberikan sambil bermain sampai anak mengenal dan mau memakannya
  • Usahakan penampilan makanan sesuai imajinasinya. Bentuk tampilan yang lucu bisa menggugah selera
  • Waktu makan adalah kesempatan untuk mensosialisasikan kepada anak, manfaatkan sebaik mungkin untuk berdialog. Lakukan dengan kasih saying dan jangan sampai anak merasa adanya paksaan untuk melakukan hal yang tidak disenanginya. Usahakan waktu makan tidak terganggu oleh kegiatan lain misalnya menonton televisi
  • Mengundang atau mengajak makan anak seumuran sangat baik karena anak bisa meniru temannya
  • Untuk membuat anak menyukai buah hindari atau batasi makanan yang mengandung gula karena rasa manis sangat disenangi
  • Jika berat badan kurang, anak membutuhkan makanan berkalori lebih tinggi guna mengejar kekurangannya. Berikan susu full cream dan produk olahannya seperti keju, milkshake, es krim dan hindari produk low fat. Perlu diingat kebanyakan susu dan minuman manis membuat anak kenyang sehingga makananan utamanya tidak terkonsumsi
  • Memberikan porsi besar pada piringnya membuat anak tidak bernafsu makan. Berikan porsi secukupnya dan menarik. Tambahan porsi boleh diberikan jika anak memang masih menghendaki
  • Jangan terus menerus memberikan menu masakan yang sama, variasikan bahan dan rasanya. Menu yang sama akan membuat anak bosan. Dampak lain anak tidak cepat mengenal menu lain.

Read More...
AddThis Social Bookmark Button